Tahapan Perkembangan Anak Menurut Teori Piaget: Memahami Proses Kognitif

By Dikri Nalendra - Author and blogging
4 Min Read

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, dikenal luas karena teorinya tentang perkembangan kognitif anak. Ia berpendapat bahwa anak-anak tidak hanya menerima informasi dari lingkungan mereka, tetapi juga aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman. Teori Piaget membagi perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan utama, yang masing-masing memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas keempat tahapan tersebut dan bagaimana pemahaman tentang tahapan ini dapat membantu orang tua dan pendidik dalam mendukung perkembangan anak.

Tahapan Perkembangan Anak Menurut Teori Piaget: Memahami Proses Kognitif 8

1. Tahap Sensorimotor (0-2 Tahun)

Tahap sensorimotor adalah tahap pertama dalam perkembangan kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini, anak-anak belajar tentang dunia melalui indra mereka dan tindakan motorik. Mereka mulai memahami bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat, yang dikenal sebagai konsep objek permanen. Misalnya, jika Anda menyembunyikan mainan di bawah selimut, anak yang telah mencapai tahap ini akan mencari mainan tersebut.

- Advertisement -

Selama tahap ini, anak-anak juga mulai mengembangkan keterampilan motorik, seperti merangkak, berjalan, dan mengambil benda. Interaksi dengan lingkungan sangat penting, karena anak-anak belajar melalui eksplorasi dan pengalaman langsung.

2. Tahap Praoperasional (2-7 Tahun)

Pada tahap praoperasional, anak-anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk mewakili objek dan pengalaman. Mereka mulai berimajinasi dan bermain peran, tetapi pemikiran mereka masih bersifat egosentris, artinya mereka kesulitan untuk melihat perspektif orang lain. Misalnya, jika seorang anak bermain dengan boneka, mereka mungkin berpikir bahwa boneka tersebut memiliki perasaan dan pikiran yang sama dengan mereka.

Selama tahap ini, anak-anak juga mulai memahami konsep dasar seperti angka dan waktu, tetapi pemahaman mereka masih terbatas. Mereka mungkin kesulitan memahami konsep konservasi, yaitu bahwa jumlah atau volume suatu objek tetap sama meskipun bentuknya berubah. Misalnya, jika air dituangkan dari gelas tinggi ke gelas pendek, anak mungkin berpikir bahwa gelas pendek memiliki lebih banyak air.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 Tahun)

Tahap operasional konkret ditandai dengan kemampuan anak untuk berpikir secara logis tentang objek dan peristiwa yang konkret. Pada tahap ini, anak-anak mulai memahami konsep konservasi dan dapat melakukan operasi mental yang lebih kompleks. Mereka dapat mengelompokkan objek berdasarkan karakteristik tertentu dan memahami hubungan sebab-akibat.

- Advertisement -

Namun, pemikiran mereka masih terikat pada pengalaman konkret dan tidak dapat berpikir secara abstrak. Misalnya, anak-anak dapat memahami bahwa 5+3 sama dengan 8, tetapi mereka mungkin kesulitan memahami konsep yang lebih abstrak seperti variabel dalam matematika.

4. Tahap Operasional Formal (11 Tahun ke Atas)

Pada tahap operasional formal, anak-anak mulai dapat berpikir secara abstrak dan logis. Mereka dapat memahami konsep hipotetis dan melakukan pemecahan masalah yang lebih kompleks. Pada tahap ini, anak-anak dapat merumuskan teori, membuat prediksi, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan.

Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan analitis berkembang, dan anak-anak mulai dapat memahami ide-ide yang lebih kompleks, seperti etika, moralitas, dan filosofi. Mereka juga dapat merencanakan dan mengorganisir tindakan mereka dengan lebih baik, serta mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.

- Advertisement -

Kesimpulan

Pemahaman tentang tahapan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget sangat penting bagi orang tua dan pendidik. Dengan mengetahui tahapan-tahapan ini, kita dapat lebih memahami cara anak-anak berpikir dan belajar, serta memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, dan penting untuk menghargai proses unik setiap individu. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran, kita dapat membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka dalam perkembangan kognitif.

Kumpulan Topik

Bagikan Artikel Ini
Author and blogging
Follow:
Hello, I'm Dikri Nalendra, the writer behind Psikologiku. This blog is my personal space to learn and share. Every piece you read here is born from a hobby and a sincere desire to understand myself and others more deeply. Thank you for stopping by and learning together with me.
3 Penilaian