Adakah Dampak Psikologi Akibat Terkena Ghosting?

By Dikri Nalendra - Author and blogging
4 Min Read

Pernah mendengar istilah ghosting? Atau mungkin baru saja mengalaminya? Akhir-akhir ini, ghosting menjadi kata yang populer dan sering digunakan baik di internet maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Istilah ini sering dikaitkan dengan hubungan asmara, terutama dengan semakin maraknya penggunaan aplikasi kencan. Ghosting merujuk pada tindakan seseorang yang tiba-tiba “menghilang” atau memutuskan komunikasi saat sedang mendekati atau berada dalam suatu hubungan.

Dalam situasi ini, pelaku ghosting meninggalkan pasangannya tanpa penjelasan. Ketika korban berusaha menghubungi kembali, seperti melalui panggilan telepon atau pesan, pelaku ghosting tidak memberikan respons atau bahkan tidak dapat dihubungi lagi.

Lalu, apa yang dialami korban ghosting? Apakah ada dampak psikologis yang muncul akibat mengalami ghosting?

- Advertisement -

Ghosting Bisa Berdampak pada Kondisi Psikologi

Ghosting adalah perilaku di mana seseorang tiba-tiba menghilang di tengah-tengah hubungan atau saat dalam masa pendekatan.

Terdapat berbagai alasan yang mendasari tindakan ini, seperti menghindari komitmen, takut menjalin hubungan serius, khawatir menyakiti perasaan pasangan, atau kehilangan ketertarikan.

Meski begitu, apapun alasannya, ghosting tetap merupakan tindakan yang tidak baik karena dapat memberikan dampak pada korban.

Dampak ghosting tidak bisa dianggap sepele, terutama pada kesehatan mental korban. Korban mungkin akan mengalami perasaan depresi, marah, bingung, atau merasa tidak diinginkan.

Ditinggalkan tanpa penjelasan jelas merupakan pengalaman yang membingungkan. Kenapa ghosting begitu menyakitkan bagi korban? Alasannya sederhana.

- Advertisement -

Ditinggalkan oleh seseorang yang telah dipercaya atau dianggap peduli dapat menimbulkan perasaan kehilangan yang mendalam.

Setelah mengalami ghosting, korban mulai merasa bahwa dirinya telah ditolak dan akhirnya mempertanyakan harga dirinya. Faktanya, penolakan sosial dapat menimbulkan rasa sakit yang setara dengan sakit fisik.

Namun, berbeda dengan sakit fisik yang dapat diatasi dengan obat, rasa sakit akibat ghosting tidak memiliki obat instan. Korban harus menghadapi dan merasakan sendiri dampak ghosting, yang bahkan bisa berujung pada stres fisik.

- Advertisement -

Dalam kondisi ini, ghosting tidak hanya mempengaruhi kesehatan psikologis, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik secara keseluruhan.

Korban bisa mengalami penurunan kepercayaan diri, merasa ditolak, tidak diterima, dan kehilangan keinginan untuk membangun hubungan di masa depan, baik secara romantis maupun dalam bentuk hubungan lainnya.

Cara move-on dari ghosting

Jadi, apakah korban ghosting bisa move on? Bagaimana cara melakukannya?

Ada beberapa langkah yang dapat dicoba setelah mengalami ghosting, antara lain:

1. Berikan waktu

Dampak ghosting dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghadapinya adalah memberi diri waktu untuk berdamai dan menerima apa yang telah terjadi. Pahami bahwa semuanya sudah berakhir dan memang itulah jalannya.

2. Jangan menyalahkan diri sendiri

Korban ghosting mungkin akan cenderung menyalahkan diri sendiri, namun hal ini sebaiknya dihindari. Semakin banyak menyalahkan diri, semakin besar rasa sakit yang akan dirasakan. Selain itu, hindari “menghukum diri” dengan cara berbahaya, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan atau menggunakan obat-obatan terlarang.

3. Habiskan waktu dengan keluarga

Jangan merasa sendirian, jika perlu cobalah luangkan waktu bersama keluarga atau teman-teman. Dengan begitu, rasa sakit akibat ghosting mungkin bisa sedikit berkurang. Jika diperlukan, kamu juga bisa mencari bantuan dari profesional atau psikolog untuk mengatasi pengalaman ghosting.

Kumpulan Topik

TAGGED:
Bagikan Artikel Ini
Author and blogging
Follow:
Hello, I'm Dikri Nalendra, the writer behind Psikologiku. This blog is my personal space to learn and share. Every piece you read here is born from a hobby and a sincere desire to understand myself and others more deeply. Thank you for stopping by and learning together with me.
Tinggalkan Penilaian