Fase Falik Anak: Memahami Perkembangan Psikoseksual Si Kecil

By Dikri Nalendra - Author and blogging
6 Min Read

Halo Ayah Bunda! Kali ini kita akan membahas topik yang mungkin terdengar sedikit asing, tetapi sangat penting untuk dipahami, yaitu fase falik dalam perkembangan anak. Fase ini adalah bagian dari teori perkembangan psikoseksual yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Meskipun banyak yang menganggap teori Freud sudah ketinggalan zaman, pemahaman tentang fase ini tetap relevan untuk membantu kita memahami perilaku dan emosi anak.

Fase Falik Anak: Memahami Perkembangan Psikoseksual Si Kecil
Photo by Annie Spratt on Unsplash.com

Apa Itu Fase Falik?

Fase falik adalah tahap ketiga dalam teori perkembangan psikoseksual Freud, yang biasanya terjadi antara usia 3 hingga 6 tahun. Pada fase ini, anak mulai menyadari perbedaan antara jenis kelamin dan mulai menunjukkan ketertarikan terhadap organ genital mereka sendiri dan orang lain. Ini adalah saat di mana anak mulai mengembangkan identitas gender dan memahami peran sosial yang berkaitan dengan jenis kelamin mereka.

Ciri-Ciri Fase Falik

  1. Ketertarikan Terhadap Organ Genital: Anak mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap organ genital mereka dan orang lain. Mereka mungkin bertanya tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, atau bahkan melakukan eksplorasi tubuh mereka sendiri.

  2. Perilaku Meniru: Anak sering kali meniru perilaku orang dewasa atau teman sebaya. Mereka mungkin mencoba berpakaian seperti lawan jenis atau meniru cara berbicara dan bertindak.

  3. Perasaan Cinta dan Cemburu: Pada fase ini, anak mungkin mulai merasakan cinta yang kuat terhadap salah satu orang tua, biasanya orang tua yang berlawanan jenis. Ini bisa menyebabkan perasaan cemburu terhadap orang tua yang sejenis.

  4. Permainan Peran: Anak sering terlibat dalam permainan peran yang melibatkan situasi sosial, seperti bermain dokter-dokteran atau bermain rumah-rumahan. Ini adalah cara mereka untuk memahami peran gender dan dinamika sosial.

Mengapa Fase Falik Penting?

Fase falik adalah waktu yang krusial dalam perkembangan psikologis anak. Selama fase ini, anak belajar tentang identitas diri, hubungan sosial, dan bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Jika fase ini dilalui dengan baik, anak akan memiliki dasar yang kuat untuk memahami hubungan interpersonal di masa depan.

Dampak Positif

  1. Pengembangan Identitas: Anak mulai memahami siapa mereka dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain. Ini membantu mereka membangun rasa percaya diri dan identitas yang sehat.

  2. Kemampuan Sosial: Melalui permainan peran dan interaksi dengan teman sebaya, anak belajar keterampilan sosial yang penting, seperti berbagi, bernegosiasi, dan berkomunikasi.

  3. Pemahaman Gender: Anak mulai memahami perbedaan antara laki-laki dan perempuan, serta peran yang biasanya diasosiasikan dengan masing-masing gender. Ini membantu mereka mengembangkan pandangan yang lebih luas tentang gender dan kesetaraan.

Dampak Negatif

Namun, jika fase ini tidak ditangani dengan baik, bisa ada dampak negatif yang muncul. Misalnya:

- Advertisement -
  1. Kebingungan Identitas: Jika anak tidak mendapatkan dukungan yang tepat, mereka mungkin mengalami kebingungan tentang identitas gender mereka.

  2. Perilaku Agresif atau Cemburu: Ketika anak merasa cemburu terhadap orang tua yang sejenis, mereka mungkin menunjukkan perilaku agresif atau menantang.

  3. Rasa Malu atau Stigma: Jika orang tua atau lingkungan sekitar tidak mendukung eksplorasi anak, mereka bisa merasa malu atau tertekan untuk mengekspresikan diri.

Bagaimana Ayah Bunda Dapat Mendukung Fase Falik?

Sebagai orang tua, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung anak selama fase falik ini. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Ayah Bunda terapkan:

1. Berikan Penjelasan yang Sesuai Usia

Ketika anak mulai bertanya tentang perbedaan jenis kelamin atau organ genital, berikan penjelasan yang sesuai dengan usia mereka. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, sehingga mereka bisa memahami tanpa merasa bingung atau malu.

2. Ciptakan Lingkungan yang Aman

Pastikan anak merasa aman untuk mengeksplorasi dan bertanya. Jangan pernah menghukum atau memarahi mereka karena rasa ingin tahu mereka. Sebaliknya, dorong mereka untuk berbagi pertanyaan dan perasaan mereka.

3. Ajak Anak Bermain Peran

Bermain peran adalah cara yang bagus untuk membantu anak memahami peran gender dan dinamika sosial. Ajak mereka bermain berbagai permainan yang melibatkan situasi sosial, seperti bermain dokter-dokteran, berperan sebagai orang tua, atau bermain di pasar.

4. Diskusikan Perasaan

Bantu anak untuk mengenali dan mengekspresikan perasaan mereka. Jika mereka menunjukkan rasa cemburu atau marah, ajak mereka untuk berbicara tentang perasaan tersebut. Ini akan membantu mereka belajar mengelola emosi dengan lebih baik.

- Advertisement -

5. Tunjukkan Contoh yang Baik

Anak belajar banyak dari pengamatan. Tunjukkan perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain, baik itu sesama jenis maupun lawan jenis. Ini akan memberikan mereka contoh nyata tentang bagaimana berperilaku dalam hubungan sosial.

Kesimpulan

Fase falik adalah bagian penting dari perkembangan anak yang tidak boleh diabaikan. Dengan pemahaman yang tepat, Ayah Bunda dapat membantu si kecil melewati fase ini dengan baik, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan sosial. Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan mereka mungkin melewati fase ini dengan cara yang berbeda. Yang terpenting adalah memberikan dukungan dan cinta yang mereka butuhkan untuk berkembang.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan baru bagi Ayah Bunda dalam mendampingi si kecil. Selamat berpetualang dalam dunia perkembangan anak!

- Advertisement -

Kumpulan Topik

Bagikan Artikel Ini
Author and blogging
Follow:
Hello, I'm Dikri Nalendra, the writer behind Psikologiku. This blog is my personal space to learn and share. Every piece you read here is born from a hobby and a sincere desire to understand myself and others more deeply. Thank you for stopping by and learning together with me.
Tinggalkan Penilaian