4 ciri hubungan Parasosial, Hubungan Satu Sisi dengan Idola

By Dikri Nalendra - Author and blogging
5 Min Read

Pernah merasakan kedekatan emosional dengan seorang idola yang belum pernah Anda temui? Ini mungkin merupakan tanda dari hubungan parasosial.

Apakah hubungan ini berdampak negatif? Perlukah Anda menghentikannya? Temukan jawabannya dalam penjelasan berikut agar pengalaman Anda sebagai penggemar tetap positif dan menyenangkan.

Apa itu hubungan parasosial?

Hubungan parasosial, atau parasocial relationship, adalah istilah yang menggambarkan hubungan satu arah antara penggemar dan sosok yang mereka idolakan, seperti aktor, penyanyi, influencer di media sosial, hingga karakter dari animasi atau game.

4 ciri hubungan Parasosial, Hubungan Satu Sisi dengan Idola 9
Ilustrasi menonton idola | hellosehat.com

Seorang penggemar dianggap memiliki hubungan parasosial ketika ia merasa terikat secara emosional dengan idolanya atau bahkan merasa mengenalnya secara pribadi.

- Advertisement -

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, hubungan parasosial ini dapat dibagi menjadi tiga jenis berikut.

  • Entertainment-social: Di tahap ini, penggemar melihat idolanya sebagai sosok yang berperan untuk “menghibur” dan belum mengembangkan keterikatan mendalam. Kondisi ini umumnya wajar dan tidak memprihatinkan.
  • Intense-personal: Pada tahap ini, penggemar mulai merasa memiliki ketertarikan pribadi terhadap idolanya. Akibatnya, mereka mungkin sering mengikuti perkembangan kehidupan sang idola, bahkan sampai mengabaikan kehidupan nyata.
  • Borderline-pathological: Di tingkat ini, penggemar sudah sangat terobsesi dengan idolanya hingga rela melakukan tindakan ekstrem, seperti menguntit, demi mewujudkan fantasi kedekatan dengan sang idola.

Ciri-ciri hubungan parasosial

4 ciri hubungan Parasosial, Hubungan Satu Sisi dengan Idola 10
4 ciri hubungan Parasosial, Hubungan Satu Sisi dengan Idola 13

Orang yang memiliki hubungan parasosial dapat menunjukkan perilaku yang berbeda tergantung pada intensitasnya.

Secara umum, berikut adalah beberapa tanda bahwa seorang penggemar mulai merasakan hubungan parasosial dengan idolanya:

  • Sering memikirkan apa yang mungkin sedang dilakukan, dipikirkan, atau dirasakan oleh idolanya saat ini.
  • Menghabiskan banyak waktu di media sosial untuk mengikuti kabar terbaru tentang sang idola.
  • Berusaha mencari tahu tentang kehidupan pribadi idolanya, termasuk latar belakang keluarga atau hubungan asmara.
  • Merasa memiliki kedekatan atau hubungan personal dengan idola tersebut.

Pada dasarnya, hubungan parasosial membuat penggemar melihat idolanya bukan sekadar sebagai sosok yang menghibur.

Sebaliknya, penggemar akan merasa seolah-olah memiliki kedekatan dengan idolanya, meskipun sebenarnya mereka mungkin belum pernah bertemu atau berinteraksi langsung.

- Advertisement -

Keuntungan dari hubungan parasosial

parasocial relationship tidak selalu berdampak negatif. Jika masih dalam batas wajar, hubungan ini bahkan bisa memberikan berbagai manfaat dalam kehidupan nyata, seperti:

  • Memungkinkan penggemar terhubung dengan orang lain, misalnya dengan bergabung dalam komunitas penggemar.
  • Mendorong peluang bisnis yang terkait dengan idola, seperti layanan pembelian tiket konser atau perjalanan bersama penggemar lainnya.
  • Meningkatkan kepercayaan diri karena merasa memiliki sistem dukungan.
  • Memotivasi untuk mencapai tujuan tertentu agar “sebanding” dengan idolanya, misalnya dengan rajin berolahraga.

Dampak buruk hubungan parasosial

Hubungan parasosial tidak boleh sampai mendominasi hidup Anda. Dengan kata lain, hubungan ini seharusnya tidak membuat Anda melupakan realitas.

Jika batas ini terlampaui, beberapa dampak negatif yang mungkin muncul adalah:

- Advertisement -
  • Masalah keuangan karena memaksakan diri membeli berbagai produk terkait idola.
  • Gangguan psikologis akibat obsesi berlebihan terhadap idola, seperti celebrity worship syndrome atau erotomania.
  • Konflik dengan orang terdekat atau pasangan karena merasa mereka tidak sebanding dengan idola yang dikagumi.

Cara menghadapi parasocial relationship

Jika Anda merasa ketertarikan terhadap idola sudah menjadi tidak sehat atau berlebihan, inilah saatnya untuk mulai menguranginya atau menghentikannya.

4 ciri hubungan Parasosial, Hubungan Satu Sisi dengan Idola 10
4 ciri hubungan Parasosial, Hubungan Satu Sisi dengan Idola 14

Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi sulit karena idola tersebut telah dianggap seperti teman dekat yang selalu ada dan memahami mereka.

Langkah pertama yang perlu diambil adalah bersikap jujur pada diri sendiri. Tanyakan pada diri Anda, apakah Anda merasa kesepian tanpa sosok idola tersebut? Apakah kehidupan nyata Anda mulai terganggu karenanya?

Dengan kesadaran ini, Anda akan lebih mudah melanjutkan ke langkah-langkah berikutnya.

  • Mengurangi waktu di media sosial, terutama untuk mengakses informasi tentang idola.
  • Mempererat hubungan dengan keluarga dan teman-teman terdekat.
  • Mencari hobi baru sebagai sumber kebahagiaan tambahan.

Mengidolakan seseorang seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan beban.

Jika Anda merasa sebaliknya, tidak ada salahnya untuk mengambil waktu sejenak untuk beristirahat dari segala hal yang berkaitan dengan idola Anda.

Jika upaya-upaya di atas tidak berhasil mengurangi keterikatan Anda, mungkin Anda perlu mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog.

Kesimpulan

  • Hubungan parasosial terjadi ketika penggemar merasa memiliki kedekatan emosional dengan idola, bukan hanya sebagai penghibur.
  • Ciri-cirinya meliputi menghabiskan banyak waktu untuk mencari informasi tentang idola dan merasa memiliki kedekatan pribadi meskipun belum pernah bertemu.
  • Manfaatnya termasuk dapat terhubung dengan sesama penggemar, membuka peluang bisnis, serta meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi.
  • Jika berlebihan, dampak negatifnya bisa berupa masalah keuangan, risiko erotomania, dan konflik dengan orang terdekat.
  • Untuk mengurangi keterikatan, batasi konsumsi informasi tentang idola dan cari sumber kebahagiaan lain.

Kumpulan Topik

Bagikan Artikel Ini
Author and blogging
Follow:
Hello, I'm Dikri Nalendra, the writer behind Psikologiku. This blog is my personal space to learn and share. Every piece you read here is born from a hobby and a sincere desire to understand myself and others more deeply. Thank you for stopping by and learning together with me.
1 Review