Gangguan Bipolar

By Dikri Nalendra - Author and blogging
6 Min Read

Gangguan bipolar merupakan salah satu gangguan psikis yang ditandai dengan perubahan suasana hati, energi, tingkat energi, aktivitas yang selalu tiba tiba untuk menjalankan kehidupan sehari-hari.

Biasanya pengidap gangguan ini yang sebelumnya terlihat gembira lalu tiba tiba merasa sangat sedih dan putus asa. Perubahan suasana hati dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seperti tidur, makan, aktivitas dan tingkat energi seseorang.

Perlu sobat ketahui penyakit ini seumur hidup yang berarti penyakit ini tidak bisa di sembuhkan seutuhnya tapi tenaga profesional akan mengurangi gejala yang mungkin terjadi, dengan terapi atau obat obatan yang di berikan oleh psikolog ataupun psikiater.

Jenis gangguan Bipolar

Gangguan bipolar dapat di bagi dalam beberapa jenis dan berikut ini merupakan jenis dan penjelasannya:

1. Gangguan bipolar I

Gangguan ini merupakan jenis gangguan yang paling parah, pengidap setidaknya mengalami 1 fase manik atau 1 periode mania dalam hidup.

Sayangnya pada fase ini sangatlah berbahaya dan cukup ekstrim, selain itu pengidap jenis ini berisiko mengidap depresi

2. Gangguan bipolar II

Pada jenis gangguan bipolar tahap ini gejalanya hampir sama dengan jenis bipolar I namun pengidap ini selalu masuk tahap depresi dan sesekali mengalami 1 periode hipomania. Selain itu jenis gangguan jenis ini bukanlah tahap yang ringan karena akan meningkat ke jenis bipolar I.

3. Gangguan Siklotimik

Gangguan Siklotimik suatu kondisi yang tingkat keparahannya berbeda dengan gangguan bipolar I dan bipolar II tahap ini cukup langka. Namun jenis ini bukan yang bisa di remehkan karena dapat berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi dalam keadaan depresi | iStock

Seseoranh yang mengidap gangguan Siklotimik mengalami depresi dan hipomania yang relatif singkat, namun gangguan ini dapat berkembang ke tahap gangguan II dan I

4. Gangguan Bipolar Campuran

Apabila dokter mengatakan hasil bipolar gabungan yang berarti gangguan ini memasuki tahap mengalami periode mania dan depresi bersamaan. Misalnya jika pengidap memiliki energi dan sulit tidur namun dalam waktu yang sama, mereka juga mengalami perasaan putus asa dan keinginan untuk bunuh diri.

Saat mengalami mania maka dokter akan meresepkan obat misalnya abilify untuk mengontrol gejala tersebut.

5. Gangguan bipolar musiman

Gangguan bipolar pada beberapa orang dipengaruhi oleh pergantian musim. Kira-kira satu dari empat penderita bipolar akan merasa lebih sedih di musim gugur atau dingin. Di sisi lain, mereka mungkin merasa sangat senang dan bersemangat saat musim semi atau panas.

6. Gangguan dengan siklus cepat

Seseorang mungkin mendapatkan Bipolar I dan bipolar II dalam siklus cepat, yang artinya mereka memiliki 4 atau lebih siklus mania dan depresi dalam rentang 12 bulan dan perubahan suasana hati dapat berubah secara cepat dalam beberapa jam atau hari.

Perubahan suasana hati yang sangat cepat, di mana seseorang mengalami empat episode atau lebih dalam sebulan, disebut ‘ultra rapid cycling’. Episode ini bisa berupa mania, hipomania, depresi, atau campuran, dan bisa terjadi kapan saja selama gangguan bipolar. Mungkin kamu ingin tahu lebih lanjut tentang perbedaan antara episode mania dan hipomania dalam gangguan bipolar.

Penyebab Bipolar

Para ahli masih belum sepenuhnya sepakat tentang penyebab pasti gangguan bipolar.Beberapa berpendapat bahwa gangguan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, yaitu zat kimia yang berperan penting dalam mengatur suasana hati dan fungsi otak lainnya.

Sementara itu, ada juga yang meyakini bahwa gangguan bipolar diturunkan dalam keluarga, alias faktor genetik memainkan peran penting.Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas berbagai faktor yang diduga menjadi penyebab gangguan bipolar:

1. Genetik atau keturunan

Seseorang yang memiliki riwayat bipolar dalam keluarganya cenderung berisiko lebih besar untuk mengalami gangguan ini. Studi anak kembar identik menunjukkan adanya hubungan genetik yang kuat dalam perkembangan gangguan bipolar.

2. Lingkungan

Stres kronis, kejadian traumatis secara fisik dan emosial dapat memicu gangguan mental ini. Serta dapat juga dari kehilangan orang tercinta ataupun konflik dalam sebuah hubungan yang dapat memperparah kondisi bipolar

3. Perubahan hormonal

Perubahan dari hormonal seseorang dapat juga memicu bipolar seperti masa kehamilan, menstruasi atau menopause yang rentan terhadap penyakit mental ini .

4. Ketidakseimbangan Kimia otak

Kondisi ini juga dapat di sebabkan oleh perubahan neurotransmitter yaitu zat pada otak yang mengatur perasaan, suasan hati dan perilaku.

5. Kemampuan menghadapi stres

Kebanyakan orang memiliki kapasitas pengelolaan stress yang kurang baik, yang dapat memicu terjadinya bipolar. Karena mereka kesulitan untuk menghadapi keadaan tekanan hidup

6. Mengonsumsi obat dan alkohol secara berlebihan

Mengonsumsi obat khusus psikoaktif dan alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan fase mania dan depresi pada individu yang rentan pada kondisi ini.

7. Penyebab lainnya

Penyebab lainnya bisa dari mengidap gangguan mental lain seperti anxiety dan perubahan waktu tidur seperti waktu tidur yang kurang maupun waktu tidur yang berlebih.

Faktor Resiko bipolar

Ada beberapa resiko yang dapat meningkatkan gangguan mental ini seperti:

  • Tidak bisa mengelola stres dengan baik
  • Mengalami kecanduan obat terlarang
  • Pernah mengalami kejadian traumatis
  • Ada keluarga yang memiliki kondisi yang sama

Bagikan Artikel Ini
Author and blogging
Follow:
Hello, I'm Dikri Nalendra, the writer behind Psikologiku. This blog is my personal space to learn and share. Every piece you read here is born from a hobby and a sincere desire to understand myself and others more deeply. Thank you for stopping by and learning together with me.
Tinggalkan Penilaian

Tinggalkan Penilaian

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *