Mengenal Revenge Bedtime Procrastination

By Dikri Nalendra - Author and blogging
3 Min Read

Kesibukan dari pagi hingga sore sering kali membuat banyak orang tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai. Sebagai gantinya, mereka memilih begadang untuk menjalani aktivitas tersebut, entah itu bermain media sosial, menonton film, atau sekadar menikmati waktu untuk diri sendiri.

Sekilas tentang Revenge Bedtime Procrastination

Jika kamu pernah mengalami kondisi tersebut, berarti kamu melakukan revenge bedtime procrastination. Ini adalah fenomena di mana seseorang memilih menunda waktu tidur untuk mendapatkan waktu bersantai dan me-refresh diri setelah melalui hari yang melelahkan

.Fenomena ini umumnya dialami oleh pekerja dengan tingkat stres tinggi dan jam kerja panjang. Namun, remaja dengan jadwal yang semakin padat juga bisa mengalami gangguan ini.

Kebiasaan ini sering kali dimulai dengan membuka media sosial sebelum tidur. Awalnya hanya 10–15 menit, tetapi lama-kelamaan bisa berubah menjadi berjam-jam, bahkan membuatmu terjaga sepanjang malam kare

Gejala ini menurut Psikologi

Secara psikologis, kebiasaan ini dianggap sebagai kegagalan dalam mengelola diri, karena memilih begadang untuk alasan yang kurang bijaksana, alih-alih melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat seperti tidur.

Selain itu, orang yang melakukan revenge bedtime procrastination biasanya sudah menyadari dampak negatif dari kebiasaan tersebut. Namun, perilaku ini tetap dilanjutkan sebagai bentuk “balas dendam” atas kebebasan yang tidak bisa dinikmati di siang hari.

Dampak Revenge Bedtime Procrastination

Kurang tidur akibat kebiasaan ini bisa menyebabkan kelelahan, rasa mengantuk sepanjang hari, kesulitan fokus, lambat berpikir, sulit mengambil keputusan, dan mudah merasa kesal. Kondisi-kondisi ini tentu dapat mengganggu pekerjaan atau aktivitasmu keesokan harinya.

Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, kurang tidur yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, gangguan hormon, dan depresi.

Cara Mengatasi Revenge Bedtime Procrastination

Jika kamu merasa selalu melakukan dan semakin mengganggu dan ingin mengatasinya, berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

  • Hindari mengonsumsi makanan atau minuman berkafein di sore hari.
  • Upayakan konsisten tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, termasuk pada hari libur.
  • Lakukan aktivitas relaksasi, seperti membaca buku, meditasi, atau peregangan, sebelum tidur.
  • Kurangi penggunaan ponsel atau gadget setidaknya 30 menit hingga 1 jam sebelum tidur.

Selain itu, buatlah suasana tidur yang nyaman, seperti mengatur suhu ruangan, meredupkan lampu, atau menyalakan diffuser dengan tetesan minyak esensial untuk membantu tidur lebih nyenyak.

Meskipun aktivitas harian cukup padat, usahakan untuk tidak terjebak dalam kebiasaan revenge bedtime procrastination. Biasakan tidak menunda waktu tidur. Jika tetap sulit, cobalah berkonsultasi dengan psikolog atau dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagikan Artikel Ini
Author and blogging
Follow:
Hello, I'm Dikri Nalendra, the writer behind Psikologiku. This blog is my personal space to learn and share. Every piece you read here is born from a hobby and a sincere desire to understand myself and others more deeply. Thank you for stopping by and learning together with me.
Tinggalkan Penilaian

Tinggalkan Penilaian

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *